Pacitan, Jawa Timur – Sebuah gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,7 mengguncang wilayah Pacitan, Jawa Timur, pada Senin (27/5) pukul 06.35 WIB. Getaran terasa cukup kuat dan sempat membuat warga panik keluar rumah. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa ini tidak berpotensi tsunami.

Titik Episentrum dan Kedalaman Gempa

Menurut keterangan resmi dari BMKG, getaran berpusat di laut, sekitar 84 km barat daya Pacitan dengan kedalaman 10 km. Koordinat episentrum berada di 8.97 Lintang Selatan dan 110.94 Bujur Timur. Gempa ini tergolong dangkal, sehingga getarannya cukup terasa di permukaan meskipun tidak menyebabkan kerusakan berat.

Getaran dirasakan di beberapa daerah di Jawa Timur, termasuk Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, hingga sebagian wilayah DIY seperti Yogyakarta. Sejumlah warga melaporkan merasakan getaran selama beberapa detik, cukup untuk membangunkan mereka yang masih tertidur.

Respons Warga dan Pemerintah Daerah

Warga di wilayah pesisir Pacitan sempat panik dan berhamburan keluar rumah, khawatir akan potensi tsunami. Namun, BMKG dengan cepat menegaskan bahwa gempa ini tidak menimbulkan potensi tsunami karena energinya tidak cukup kuat untuk mengganggu permukaan laut secara signifikan.

Pemerintah Kabupaten Pacitan langsung melakukan koordinasi dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) untuk memastikan tidak ada korban jiwa maupun kerusakan infrastruktur. Hingga berita ini ditulis, belum ada laporan mengenai bangunan roboh atau korban luka.

Imbauan BMKG dan Antisipasi Gempa Susulan

BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun waspada terhadap kemungkinan gempa susulan. Warga diminta tidak mudah percaya pada informasi hoaks dan selalu memantau informasi resmi dari BMKG melalui aplikasi dan media sosial resminya.

Selain itu, masyarakat yang tinggal di daerah rawan diharapkan memahami jalur evakuasi dan memperkuat struktur bangunan rumah agar tahan terhadap guncangan.

Kesimpulan

Gempa magnitudo 5,7 yang mengguncang Pacitan pada pagi hari ini menjadi pengingat penting akan potensi aktivitas seismik di wilayah selatan Pulau Jawa. Meskipun tidak menyebabkan tsunami dan tidak menimbulkan kerusakan besar, peristiwa ini menunjukkan perlunya kesiapsiagaan dan edukasi bencana secara berkelanjutan.