
Kasus Penjambretan di Jantung Ibu Kota
Jakarta, 19 Juni 2025 — Seorang jurnalis media daring menjadi korban penjambretan di Halte Balai Kota, Jakarta Pusat, pada Rabu siang sekitar pukul 14.30 WIB. Kejadian tragis ini terjadi saat korban tengah melakukan peliputan kegiatan rutin Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Ponsel milik korban yang digunakan untuk merekam situasi di sekitar lokasi tiba-tiba dirampas oleh dua pelaku yang berboncengan sepeda motor.
Aksi kriminal tersebut berlangsung dalam hitungan detik dan terekam dengan jelas oleh kamera pengawas (CCTV) yang terpasang di sekitar halte. Rekaman menunjukkan pelaku mengenakan helm dan masker, mendekati korban dari arah belakang, lalu salah satu pelaku langsung merebut ponsel dan tancap gas menuju arah Jalan MH Thamrin.
Detik-detik Penjambretan Terekam Kamera
Berdasarkan penelusuran awal dari petugas keamanan Balai Kota dan saksi mata, pelaku diduga telah mengintai korban sejak beberapa menit sebelum beraksi. Jurnalis yang tidak ingin disebutkan namanya itu mengaku kaget dan tidak sempat bereaksi karena aksi pelaku sangat cepat dan terkoordinasi.
“Kami langsung melihat ke rekaman CCTV dan benar saja, wajah pelaku memang tertutup tapi motor yang digunakan terekam cukup jelas,” ungkap salah satu petugas keamanan yang bertugas di lokasi.
Korban kemudian melapor ke Polsek Menteng dengan membawa bukti rekaman CCTV. Laporan diterima dan langsung ditindaklanjuti oleh aparat kepolisian.
Penyelidikan Polisi dan Upaya Penangkapan
Kapolsek Menteng, Kompol Dwi Hartanto, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari korban dan kini tengah memburu pelaku. “Kami sudah mengantongi ciri-ciri kendaraan dan jalur pelarian para pelaku. Tim kami sedang bekerja sama dengan unit Resmob Polres Metro Jakarta Pusat untuk mengejar pelaku,” ujarnya kepada media.
Polisi juga berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk memperkuat pengawasan di titik-titik rawan kejahatan jalanan seperti halte dan perempatan besar. Penempatan petugas patroli dan peningkatan sistem pengawasan elektronik menjadi prioritas ke depan.
Kecaman dari Komunitas Jurnalis
Insiden ini mendapat sorotan serius dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta. Mereka mengecam aksi penjambretan terhadap jurnalis yang sedang bertugas dan menuntut tindakan cepat dari aparat kepolisian. “Kejadian ini memperlihatkan betapa rentannya pekerja media saat menjalankan tugas di ruang publik. Kami meminta kepolisian segera menangkap pelaku dan memastikan keamanan jurnalis di lapangan,” ujar Ketua AJI Jakarta, Siska Pratiwi.
Media sosial pun ramai dengan tagar #AmanUntukJurnalis sebagai bentuk solidaritas. Banyak netizen menuntut Pemprov DKI dan kepolisian untuk lebih tegas memberantas kejahatan jalanan yang belakangan marak kembali terjadi di ibu kota.
Penutup: Perlunya Perlindungan Lebih di Ruang Publik
Kejadian penjambretan ini menambah daftar panjang kasus kejahatan yang menimpa warga dan pekerja lapangan di Jakarta. Meski sistem pengawasan seperti CCTV telah dipasang di berbagai sudut kota, pelaku kejahatan masih bisa beraksi secara cepat dan berani.
Diharapkan dengan adanya bukti rekaman dan perhatian publik, pihak kepolisian dapat segera mengungkap identitas pelaku dan meningkatkan pengamanan, terutama di lokasi-lokasi strategis yang menjadi titik aktivitas publik. Perlindungan terhadap jurnalis dan warga sipil harus menjadi prioritas dalam mewujudkan Jakarta yang aman dan tertib.