
Kronologi Kejadian Ledakan di Jember
Pada Sabtu, 29 Maret 2025, sebuah ledakan dahsyat mengguncang rumah milik Nur Imam Ghozali (45) di Kelurahan Antirogo, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Ledakan ini mengakibatkan rumah tersebut hancur lebur dan mengalami kerusakan berat. Bagian-bagian penting rumah, termasuk dinding dan atap, rusak parah. Nur Imam Ghozali, sang pemilik rumah, menderita luka bakar serius di hampir 50 persen tubuhnya, terutama pada kaki, badan, dan tangannya. Kejadian ini menjadi sangat mengkhawatirkan karena ledakan tersebut begitu besar hingga merusak sebagian besar bangunan yang ada.
Penyebab Ledakan
Menurut Kapolres Jember, AKBP Bayu Pratama Gubunagi, ledakan terjadi ketika Nur Imam Ghozali sedang meracik petasan menggunakan bahan baku bubuk mesiu di rumahnya. Setelah selesai meracik, ia beristirahat sambil merokok di dekat bahan petasan yang belum sepenuhnya aman. Diduga, asap rokok yang mengenai bubuk mesiu tersebut memicu ledakan yang sangat hebat. Ledakan tersebut tidak hanya merusak rumah, tetapi juga menyebabkan luka serius pada tubuh Nur Imam Ghozali. Peristiwa ini menunjukkan bahaya yang sangat besar dari aktivitas meracik bahan peledak secara sembarangan tanpa pengawasan yang memadai.
Korban dan Penanganan Medis
Selain Nur Imam Ghozali, anaknya yang berusia 14 tahun juga berada di dalam rumah saat kejadian berlangsung. Beruntung, sang anak hanya mengalami luka ringan. Keduanya segera dievakuasi ke Rumah Sakit Daerah (RSD) dr. Soebandi Jember untuk mendapatkan perawatan medis. Proses penanganan medis dilakukan secara intensif mengingat luka bakar yang diderita oleh Nur Imam Ghozali cukup serius. Tim medis bekerja cepat untuk memberikan pertolongan pertama dan menstabilkan kondisi korban.
Tindakan Kepolisian
Pihak kepolisian segera mengamankan tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan olah TKP untuk mencari tahu lebih lanjut mengenai penyebab ledakan. Tim Inafis Polres Jember menemukan sisa-sisa bubuk mesiu yang masih ada di lokasi kejadian. Mereka juga menyita barang bukti berupa dua bungkus plastik petasan, yang satu sudah diisi dengan bubuk mesiu, sementara yang lainnya belum diisi. Pihak kepolisian mengingatkan kepada masyarakat agar lebih berhati-hati dalam menangani bahan-bahan berbahaya, terutama yang berkaitan dengan petasan dan bahan peledak.
Imbauan Keselamatan
Peristiwa tragis ini memberikan pelajaran berharga tentang bahaya meracik petasan secara mandiri tanpa pengawasan yang tepat. Mengingat perayaan besar seperti Lebaran yang akan datang, masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas berbahaya yang dapat mengancam keselamatan diri sendiri maupun orang lain. Pihak berwenang terus mengedukasi masyarakat tentang risiko penggunaan bahan peledak secara ilegal dan tanpa izin, serta mengingatkan agar tidak melakukan kegiatan meracik petasan di rumah, yang dapat menimbulkan risiko ledakan yang membahayakan.