Pertemuan Diplomatik Presiden Prabowo di Istana Negara

Presiden terpilih Republik Indonesia periode 2024–2029, Presiden Prabowo Subianto, dijadwalkan menerima kunjungan kehormatan dari Presiden Senat Kamboja, Samdech Akka Moha Sena Padei Techo Hun Sen, pada Senin, 5 Mei 2025 di Istana Negara.
Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Kamboja. Momen ini juga penting menjelang pelantikan resmi Prabowo sebagai Presiden pada Oktober 2025.

Lanjutan Diplomasi Strategis Presiden Prabowo

Pertemuan ini bukan yang pertama bagi kedua tokoh. Pada September 2024, Presiden  Prabowo telah berkunjung ke Phnom Penh dan bertemu langsung dengan Hun Sen.
Mereka membahas isu strategis seperti kerja sama pertahanan dan keamanan regional. Fokus utama pembicaraan adalah stabilitas kawasan Asia Tenggara.
Pertemuan itu mencerminkan kelanjutan diplomasi aktif Prabowo sebelum ia menjabat secara resmi.

Hibah Militer sebagai Bukti Nyata Kerja Sama

Kerja sama konkret antara kedua negara terlihat dari hibah militer Indonesia kepada Tentara Kerajaan Kamboja (RCAF) pada Agustus 2024.
Melalui Kementerian Pertahanan RI, Indonesia menghibahkan:

  • 150 unit senapan serbu SS2-V5 A1

  • 20 unit pistol G2 Elite

  • 500.000 butir amunisi 5,56x45mm

  • 500.000 butir amunisi 9x19mm

Bantuan ini memperkuat solidaritas antarnegara ASEAN. Ini juga mencerminkan dukungan Indonesia terhadap keamanan kolektif di kawasan.

Bagian dari Diplomasi Regional ASEAN

Kunjungan Hun Sen adalah bagian dari diplomasi regional yang aktif dilakukan Prabowo.
Sebelumnya, ia juga telah mengunjungi Laos dan Brunei Darussalam. Tujuannya adalah membangun komunikasi awal dan mempererat hubungan bilateral.
Langkah ini menegaskan komitmen Indonesia terhadap kolaborasi regional melalui pendekatan personal.

Komitmen pada Stabilitas dan Masa Depan

Presiden Prabowo menegaskan pentingnya memperkuat hubungan strategis dengan Kamboja. Menurutnya, kerja sama harus tetap relevan menghadapi tantangan global.
Ia mendorong eksplorasi peluang baru, terutama dalam bidang ekonomi, pertahanan, dan pembangunan berkelanjutan.
Harapannya, kemitraan Indonesia–Kamboja akan semakin erat dan bermanfaat. Prabowo juga ingin memperkuat posisi Indonesia sebagai kekuatan stabil di Asia Tenggara.