Tren Kenaikan Kasus DBD di Jakarta Barat

Data dari Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat menunjukkan tren peningkatan signifikan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak awal tahun 2025. Rinciannya sebagai berikut:

  • Januari: 186 kasus

  • Februari: 211 kasus

  • Maret: 254 kasus

  • 1–14 April: 53 kasus

Dengan demikian, total kasus DBD dari Januari hingga pertengahan April 2025 mencapai 704 kasus

Kondisi ini turut diperparah dengan laporan dari RSUD Tamansari, yang mengalami lonjakan jumlah pasien dengan gejala DBD hingga dua kali lipat, dengan 100 pasien menjalani perawatan intensif

Faktor Penyebab Peningkatan Kasus DBD

Peningkatan kasus DBD di Jakarta Barat dipengaruhi oleh kondisi cuaca yang mendukung berkembangbiaknya nyamuk Aedes aegypti. Beberapa faktor utama meliputi:

  • Kelembaban udara: Mencapai 81% pada Februari 2025, berada dalam kisaran optimal 71–83% untuk perkembangan nyamuk.

  • Suhu udara: Berkisar antara 25–32°C, sangat ideal untuk siklus hidup nyamuk (optimal pada suhu 25–27°C)

Kecamatan dengan Kasus Tertinggi

Berdasarkan data tahun 2024, tiga kecamatan di Jakarta Barat mencatat jumlah kasus DBD tertinggi:

  • Cengkareng: 795 kasus

  • Kalideres: 718 kasus

  • Kebon Jeruk: 712 kasus

Tingginya kasus di wilayah tersebut disebabkan oleh kepadatan penduduk dan minimnya pengawasan terhadap kebersihan penampungan air, terutama di area perkantoran, pasar, dan sekolah

Langkah Pencegahan dan Imbauan dari Pemerintah

Pemerintah Kota Jakarta Barat melalui Suku Dinas Kesehatan terus mengimbau masyarakat untuk:

  • Melakukan 3M Plus: Menguras, menutup, dan mendaur ulang tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.

  • Menjadi Jumantik Mandiri: Setiap rumah tangga didorong untuk rutin memantau dan memberantas jentik di lingkungan sekitar.

  • Memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan: Jika mengalami demam lebih dari tiga hari, segera lakukan pemeriksaan darah.

Selain itu, program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) rutin dilakukan setiap hari Jumat oleh kader jumantik di tiap kelurahan.

Jakarta Barat: Wilayah dengan Kasus Tertinggi di DKI Jakarta

Hingga 9 Maret 2025, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat total 1.416 kasus DBD di seluruh provinsi, dengan Jakarta Barat menempati posisi tertinggi: 418 kasus terkonfirmasi (detiknews).

Kesimpulan

Peningkatan kasus DBD di Jakarta Barat pada tahun 2025 menjadi sinyal bahaya yang harus disikapi serius. Upaya bersama antara pemerintah dan masyarakat sangat krusial dalam menekan penyebaran penyakit ini. Partisipasi aktif warga melalui gerakan 3M Plus, peran sebagai jumantik mandiri, serta kesadaran memeriksakan diri sejak dini merupakan langkah kunci dalam memutus rantai penularan DBD.